Selasa, 28 Desember 2021
PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia Keluarkan Obligasi Untuk Meningkatkan Pembiayaan
Jakarta, 28 Desember 2021 – PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (“Reliance Finance” atau “REFI”) mengadakan Public Expose dalam rangka penawaran umum perdana Obligasi 1 REFI Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar rupiah) (“Obligasi”) yang ditawarkan (indicative) pada tanggal 6 sampai 7 Januari 2022. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok Obligasi yang diterbitkan tanpa warkat, yaitu:
1. Obligasi Seri A sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun. Jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Emisi.
2. Obligasi Seri B sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% (Sembilan persen) per tahun. Jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi.
3. Obligasi Seri C sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% (sembilan koma lima persen) per tahun. Jangka waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi.
Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.
Bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi pada penawaran umum perdana Obligasi ini adalah PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, dan selaku Wali Amanat adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (“BJB”).
Iman Pribadi selaku Direktur Utama PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia menjelaskan bahwa sesuai POJK No. 7/2017 dan POJK No.49/2020, REFI telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Kredit Rating Indonesia. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang, Obligasi yang akan kami terbitkan, telah mendapat peringkat: irBBB (Triple B). Obligasi ini sangat menarik bagi investor karena secara kinerja dan prospek usaha REFI kedepan sangat meyakinkan dengan ditopang produk-produk yang menjadi unggulan. Jumlah pendapatan REFI mengalami peningkatan sebesar 17,79% menjadi Rp39,9 miliar untuk periode yang berakhir pada 31 Juli 2021 dari sebelumnya sebesar Rp33,9 miliar pada periode yang sama tahun 2020. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan margin bagi hasil pembiayaan Syariah pada segmen pembiayaan multiguna yang meningkat dari Rp4,1 miliar pada posisi 31 Juli 2020 menjadi Rp13,9 miliar atau naik sebesar 235,41%. Segmen pembiayaan multiguna menyumbang hampir Rp2 miliar atau 14,11% untuk saldo pendapatan bagi hasil Pembiayaan Syariah, lanjut Iman.
Selain itu, Iman juga menambahkan bahwa rencana penggunaan hasil penawaran umum perdana Obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi Pokok Medium Term Notes MTN IV B Tahun 2019 sebesar Rp200.000.000.000, yang diterbitkan pada tanggal 27 Februari 2019, Pembiayaan KPR, Modal Kerja/Konstruksi, UMKM, dan Multiguna setinggi-tingginya Rp200.000.000.000, dan sisanya (jika ada) akan digunakan untuk meningkatkan portofolio pembiayaan.